ASAL USUL PUASA
Kata puasa berasal dari Bahasa Sansekerta. Menurut Bahasa Arab,
puasa berasal dari kata shaum atau shiam. Menurut Bahasa Indonesia,
puasa artinya menahan diri. Kata menahan diri mencakup beberapa
makna, seperti menahan diri tidak makan dan minum serta tidak
melakukan hubungan suami istri selama waktu tertentu. Puasa sendiri
dikenal oleh seluruh bangsa di dunia, seperti Indonesia, Mesir kuno,
Tionghoa, Tibet, Arab, dan sebagainya, juga dilakukan oleh hampir
seluruh penganut agama, baik Katholik, Kristen, Hindhu ataupun
Budha.
Puasa menurut Islam lebih universal, dan bukan hanya sekedar
menahan diri dari makan dan minum, namun juga menahan diri dari
semua hal yang dilarang oleh Allah, seperti contoh bertahan dari
godaan maksiat dan menjauhi perbuatan keji, juga menjauhi perbuatan
yang tidak terpuji lahir dan batin. Puasa di bulan Ramadhan,
merupakan bulan untuk perenungan dan instropeksi mengenai perilaku
diri, dan sekaligus mengakui kelebihan dari orang lain. Oleh karena
sedang berpuasa, maka mulut akan terjaga dari kata-kata kotor, caci
maki, mengumbar aib orang dan berusaha untuk tidak menyakiti
perasaan orang lain.
Umat Islam diwajibkan menjalani puasa (Q.S.Al-Baqarah:183)dengan
penuh kesadaran dan ketulusan, karena bulan Ramadhan adalah bulan
yang penuh berkah dari Allah. Setiap waktu luang yang ada selama
menjalankan puasa, dapat diisi dengan pertobatan atas dosa dan
kesalahan yang telah diperbuat, banyak berdoa dan berzikir juga
bersedekah kepada fakir miskin, dan aktif dalam kegiatan keagamaan.
Puasa sendiri merupakan suatu proses menjadi orang yang lebih
bertakwa kepada Allah. Maka dari itu, tidaklah benar bila kesempatan
berpuasa sekali dalam setahun harus lewat begitu saja, karena
kesempatan di bulan ini sangat baik untuk memperkaya diri dengan
mencari pahala sebanyak-banyaknya...